Sabtu, 12 September 2009

Buah Cinta

1. KELAPANGAN DADA
Rasa cinta mempunyai pengaruh yang sungguh menakjubkan dalam melapangkan dada dan menenangkan jiwa, sesuatu yang hanya dipahami oleh mereka yang memang pernah mengalaminya. Semakin kuat rasa cinta, semakin lapang dada dan jiwanya. Hati dan jiwa mereka akan sempit bila melihat maksiat.
Allah berfirmn:
“Barangsiapa yang dikehendaki Allah untuk ditujuki-Nya, niscaya Dia melapangkan dadanya (untuk memeluk) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit” (al-An’am [6]: 125).

Lantas nikmat apa lagi yang lebih baik dari hati yang lapang, dan azab apa lagi yang lebih berat dari dada yang sempit?
Seorang pencinta Allah adalah manusia yang paling tenang, paling riang dan paling lapang hidupnya. Ia mendapatkan sorga dunia sebelumsorga di akhirat.

2. HILANGNYA RASA GELISAH

Rasa cinta adalah penghapusan rasa cemas, karena hati pencinta hadir di hadapan kekasihnya. Gelisah muncul saat hati itu jauh dan tak hadir bersama Yang Dicintainya. Lantas bila hati itu selalu hadir dan terpagut bersama kekasihnya, adakah muncul rasa gelisah? Orang yang gelisah selalu berjuang agar jiwa danhatinya bisa hadir bersama Kekasihnya, sedang hati sang pencinta tidak lepas dari Kekasihnya sehingga ia selalu berupaya untuk hadir bersama-Nya. Karena itu, gelisah dan cinta tak pernah bertemu selamanya.

Hati seorang pencinta tidak diganggu dengan kegelisahan apa pun, karena ia telah dipenuhi oleh rasa cinta. ia juga tidak dirisaukan dengan angan apa pun, karena ia terlalu sibuk dengan cintanya.

Selain itu, kegelisahan dan angan-angan berasal dari kebutuhan dan ketergantungan tertentu. Pada saat yang sama, seorang hamba pencinta telah mendapatkan semua anugerah dan karunia yang mencukupi kebutuhannya. Maka kegelisahan dan angan-angan pun tak ada lagi di hatinya. Yang tersisa adalah rasa syukur dan terima kasih pada Allah atas segalanya.

3. MEMUJI KEKASIH-NYA

Selain memuji Yang Dicintaintainya, cinta juga membuahkan rasa senang dan sykur kepada-Nya, khauf dan raja’ kepada-Nya. Merasa nikmat dengan mengingat dan menyebut-Nya, tenang dan betah bersama-Nya, dan risau jika ingat pada selain-Nya.

4. MERAIH CINTA DAN KERIDHAAN ALLAH, SERTA BETAH DENGAN MENDEKATKAN DIRI KEPADANYA

Inilah buah cinta yang paling besar, dan betapa besarnya nikmat pencinta ini, saat bertemu Kekasih setelah lama menanggung rindu, lalu memandang langsung tanpa terhalang apa pun.

Diriwayatkan diri Suhaib ar-Rumi; ia bertutur bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Ketika penghuni sorga sudah masuk, Allah bertanya, ‘Apakah kalian menginginkan sesuatu? (Bila ingin) pasti akan kuberi lebih.’ Mereka menjawab: ‘Bukankah Engkau telah mencerahkan wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam sorga dan menyelamatkan kami dari neraka?’ setelah itu, hijab penutup wajah Allah disingkap. Maka tidak ada suatu anugerah apa pun yang lebih mereka cintai selain memandang wajah Allah Azza wa Jalla. Lalu Rasulullah membaca ayat: “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada balasan yang terbaik (sorga) dan tambahannya” (Yunus [10]: 26).

Terkait dengan hal ini Ibnu Qayyim menulis:

“Nabi menjelaskan, bahwa dengan kesempurnaan nikmat sorga yang mereka terima, mana nikmat yang paling mereka cintai adalah memandang Allah. Karena kenikmatan itu melebihi nikmat makanan, minuman, bidadari, dan nikmat sorga lainnya.”

Tak diragukan lagi bahwa nikmat ini terlalu besar dan tak terbayang sebelumnya. Ditambah lagi kebersamaan dengan Allah, karena seseorang akan bersama dengan yang dicintainya. Nikmat sorgawi ini dicari oleh kaum ‘arifin, sementara mereka masih menjejakkan kakinya di bumi kehidupan ini.

Inilah macam-macam buah yang bisa dipetik dari cinta. dari beragam buah ini, barangkali kita hanya mendapatkan setitik air saja, barangkali kita hanya mendapatkan setitik air saja di tengah lautan luas, jika hari kita cacat, ilmu kita terbebas dan amal kita memerlukan tobat dan istighfar.

Namun jika hati kita bersih, jiwa kita suci, dan amal kita memadai, tentu kita akan bisa menangkap banyak firman Allah dan menyelami berbagai macam rahasianya yang terabaikan oleh ilmu dan pengetahuan manusia. Dengan ini pulalah kita bisa memahami tingkat pengetahuanpara sahabat, dan betapa jauh tingkat pengetahuan kita dibandingkan mereka. Allah sungguh Mahatahu, di mana Dia menjadikan kelebihan bagi hamba pilihan-Nya.”

“Bila dihatimu tidak ada kelezatan yang biasa kamu dapatkan dari amal yang kamu lakukan, maka curigailah hatimu. Karena Allah Maha Pemberi balasan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar